Indonesia dan Filipina, Seperti Saudara 'Kembar'

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa Negara-Negara di Asia Tenggara memiliki banyak persamaan. Seperti persamaan nasib yang sama-sama pernah dijajah oleh bangsa asing dan penduduknya sama-sama rumpun ras Mongoloid. Indonesia sendiri sering diklasifikasikan ke dalam Negara Rumpun Melayu bersama dengan Malaysia. Tapi kenyataannya, Indonesia dan Malaysia justru sangat berbeda. Mulai dari kebiasaan masyarakatnya, tata pemerintahannya, geografisnya, dan perekonomiannya. Indonesia pun kini sudah jauh tertinggal. Padahal dulu, Malaysia tidak ada apa-apanya dibanding negara kita.

Kita justru sering melupakan Filipina, Negara tetangga yang terletak di sebelah utara Indonesia. Ternyata, negara yang terkenal dengan pantai-pantainya yang indah ini memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia. Dalam #SEAPedia kali ini, gua akan membahas persamaan antara Indonesia dengan Filipina. Cekidot~

1. Indonesia dan Filipina sangat mirip dari Segi Geografis 

Peta Indonesia
Peta Filipina

Indonesia dan Filipina adalah negara kepulauan. Kepulauan Indonesia membentang secara horizontal (melebar), sementara Kepulauan Filipina membentang secara vertikal (memanjang). Jumlah pulau di Filipina mencapai 7000 pulau, sementara jumlah pulau di Indonesia mencapai 13.000 pulau. Bentuk negara yang kepulauan ini menjadikan penduduk kedua negara banyak yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

Hasil laut Indonesia dan Filipina pun cukup melimpah. Selain sama-sama negara kepulauan, Indonesia dan Filipina juga memiliki lahan yang subur. Hal ini dikarenakan baik Indonesia maupun Filipina memiliki banyak gunung api. Banyaknya gunung api aktif mengakibatkan Indonesia dan Filipina sering dilanda gempa vulkanik. Kedua negara ini juga terkenal akan padinya. Bahkan di Manila, terdapat International Rice Research Institute (IRRI) yang didirikan khusus untuk meneliti tanaman padi.

2. Penduduknya sangat Mirip dari segi Fisik

Mirip Muka Orang Indonesia, bukan?

Sekilas, orang Filipina dan orang Indonesia sulit untuk dibedakan. Kulit sawo matang, mata dengan ukuran normal, rambut hitam, dan tinggi sedang. Dari beberapa blog yang berisi tentang pengalaman penulisnya yang pernah jalan-jalan ke Filipina, mereka sering diajak berkomunikasi dengan bahasa Tagalog. Penduduk lokal mengira para pelancong asal Indonesia tadi adalah warga Filipina. Dan yang uniknya lagi, Baik Indonesia maupun Filipina adalah penyedia tenaga kerja terbesar di dunia.

3. Jakarta dan Manila, Bak Kakak-Adik

Jakarta dan Manila

Macet, polusi, sampah, dan gelandangan adalah pemandangan biasa yang terjadi di Ibukota kedua negara ini. Manila, walaupun sudah memiliki LRT dan MRT namun jalanan di sana masih saja macet. Sementara Jakarta, walaupun sudah memiliki transportasi BRT (TransJakarta), namun kemacetan masih saja terjadi apalagi ketika jam pulang kantor. Pembangunan di Jakarta dan Manila memang sangat pesat. Keduanya masuk ke dalam daftar kota metropolitan terbesar di dunia. Namun, di balik semua pembangunan itu, kedua kota ini memiliki masalah yang sama, yakni kriminalitas dan kemiskinan. 

Baca Juga :

Yang Serba 'Ter' di Jakarta

Patung-patung Tertinggi di Asia Tenggara

Festival Unik di Filipina

Gedung-gedung pencakar langit sering kali bersanding dengan perumahan kumuh. Banyak rumah semi permanen yang dibangun di bantaran sungai. Dan para turis yang melancong ke Manila maupun Jakarta harus ekstra berhati-hati, karena kriminalitas di Kota ini sangat tinggi. Namun, bukan berarti kedua kota ini tidak layak untuk dikunjungi. Di Jakarta terdapat banyak tempat wisata yang menarik seperti Museum Nasional, Gereja Katedral, Kota Tua Jakarta dll. Sementara objek wisata terkenal di Manila adalah Kota Tua Intramuros, Rizal Park, Gereja San Agustin, dan Manila American Cemetery and Memorial. 

4. Kosakata Bahasa Tagalog banyak kemiripan dengan Kosakata Bahasa Indonesia

Beberapa kosa kata dalam bahasa Tagalog/Filipino yang mirip dengan bahasa Indonesia dan Jawa

Bahasa Indonesia dan Tagalog atau bahasa Filipino memiliki cukup banyak kesamaan atau hampir mirip dalam Kosa kata dan Pengucapan. Tak heran karena kedua bahasa ini berasal dari akar yang sama yaitu Malayo-Polynesian language family. Hal ini tentunya membuat orang Indonesia relatif mudah mempelajari Bahasa Tagalog dan begitu juga sebaliknya.

5. Pemerintahan di Kedua Negara

Presiden Indonesia (Joko Widodo)
Presiden Filipina (Benigno Simeon Cojuangco Aquino)

Indonesia dan Filipina menganut sistem pemerintahan Presidensil, dimana Presiden menjadi kepala negara sekaligus kepala pemerintahan dan panglima tertinggi angkatan bersenjata. Bentuk pemerintahan Indonesia dan Filipina adalah Negara Kesatuan, sementara bentuk Negaranya adalah Republik. Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Jika di Indonesia Presiden menjabat untuk 5 tahun bakti, maka di Filipina presiden menjabat untuk 6 tahun masa bakti.

6. Kalau di Indonesia ada Angkot, di Filipina ada Jeepney

Jeepney VS Angkot

Jeepney adalah transportasi umum paling terkenal di Filipina. Jeepney bisa ditumpangi 7-8 orang. Apabila ingin turun, maka penumpang harus mengetuk atap Jeepney dan membayar ke supirnya. Hal ini mengingatkan kita dengan angkot yang ada di Indonesia. Hampir setiap kota di Indonesia pasti terdapat Angkutan Kota (Angkot). Cara naik/turunnya pun hampir sama dengan Jeepney di Filipina.

Baca Juga :

Halte TransJakarta yang Bikin Ngos-ngosan

Mencoba MRT Jakarta Andalan Ibukota

Menjajal TransSemarang Rute Undip-Unnes

7. Keadaan Ekonominya pun Hampir Mirip

Sawah di Filipina dengan latar belakang Gunung Mayon

Indonesia dan Filipina adalah negara agraris dan terkenal akan hasil alamnya. Kedua negara ini masih bertumpu pada sektor primer. Angka kemiskinan dan pengangguran di kedua negara ini cukup tinggi. Pendapatan perkapita penduduk kedua negara ini juga masih tergolong menengah ke bawah. Berbeda dengan negara tetangga kita, Malaysia yang pendapatan perkapitanya tergolong menengah ke atas. Data tahun 2013 menunjukkan bahwa pendapatan perkapita Indonesia adalah $3592, sementara di bawah Indonesia terdapat Filipina dengan angka $2614.

8. Jika Indonesia punya Pulau Jawa, Maka Filipina punya Pulau Luzon

Pulau Luzon

Pulau Luzon adalah salah satu pulau utama di Filipina. Hampir separuh dari total populasi di Filipina, hidup di Pulau Luzon. Di pulau inilah terdapat Ibukota Metro Manila dan kota Quezon, kota dengan penduduk terbanyak di Filipina. Di Pulau ini juga terdapat kota-kota besar lainnya seperti Taguig City, Makati, Mandaluyong, Valenzuela, dan Antipolo. 

Hal ini mengingatkan kita dengan Pulau Jawa di Indonesia dimana separuh dari penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa juga terdapat Ibukota Jakarta dan Kota-kota besar lain seperti Surabaya, Bandung, Bekasi, Tangerang, dan Semarang.

9. Alay VS Jejemon

Jejemon

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan"atau "anak lebay. Istilah ini merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan (lebay) dan selalu berusaha menarik perhatian. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik dalam hal bahasa dan gaya hidup. 

Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay merujuk pada kesenangan remaja menggabungkan huruf besar-huruf kecil, menggabungkan huruf dengan angka dan simbol, atau menyingkat secara berlebihan. Dan ternyata, di Filipina pun terdapat fenomena serupa dengan anak Alay yang disebut dengan JEJEMON. Sama seperti anak Alay di Indonesia, kaum Jejemon sering mengombinasikan huruf kapital dan huruf kecil dalam menulis di sosial media. Namun berbeda dengan Indonesia, pemerintah Filipina menanggapi serius fenomena Jejemon ini. Menurut pemerintah Filipina, fenomena Jejemon harus dilawan karena dapat merusak kemampuan berbahasa Inggris para pemakainya, Nah, kalo Alay diadu sama Jejemon, kira-kira siapa ya yang menang? Haha

10. Sama-sama Rawan Bencana Alam

Badai Topan di Filipina

Indonesia dan Filipina adalah dua negara Asia Tenggara yang rawan diterpa bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi. Baik Indonesia dan Filipina pada dasarnya dikelilingi oleh sebagian besar zona subduksi Bumi, sehingga menjadikan spot negara ini di lautan sebagai tempat berkembang biaknya gunung berapi dan gempa yang sering terjadi. Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang tinggal di sekitarnya. Sementara Filipina memiliki 25 gunung berapi aktif yang tersebar di kepulauannya.

Selain gempa bumi, Filipina juga rawan terkena bencana berupa angin topan. Hal ini karena letak Filipina berada di daerah perbatasan antara daerah iklim tropis dengan subtropis yang sering terjadi perubahan suhu dan tekanan udara yang ekstrim antara samudera dan benua. Beberapa angin topan yang pernah menerjang Filipina antara lain Topan Haiyan (Yolanda), Mangkhut, Usman, dan Juan (Megi)

11. Negara yang Multietnis dan Multikultural

sebaran kelompok etnis di Filipina

Persamaan lain dari kedua Negara ini adalah sama-sama tersusun dari bermacam etnis dan suku bangsa. Berdasar survei BPS tahun 2010, di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 300 kelompok etnis atau 1340 suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing suku bangsa tersebut memiliki bahasa dan budayanya sendiri. Suku Jawa merupakan etnis mayoritas di Indonesia, dengan jumlah sekitar 95 juta jiwa, disusul etnis Sunda (36,7 juta), Melayu (8,7 juta), Batak (8,4 juta), Madura (7,1 juta), dan Betawi (6,8 juta).

Filipina sendiri hampir sama dengan Indonesia. Setiap pulau utamanya dihuni oleh kelompok etnis yang berbeda. Di Pulau Luzon misalnya, dihuni sekitar 12 Suku Bangsa seperti Suku Tagalog, Isneg, Sagada, Pangasinan, Ibaloi, Kankanai, hingga Bontok. Di Kepulauan Sulu dihuni oleh Suku Samal, Moro, hingga Yakan. Sementara di Pulau Mindanao dihuni oleh suku Maranao, Ilanon, Cotabato, Visayan (orang Bisaya), Cebuano, dan Maguindanao. Etnis mayoritas di Filipina adalah Etnis Tagalog, Cebuano, dan Visayan.

Baca Juga :

Berkunjung ke Pagoda Tertinggi di Indonesia

Masjid-masjid Unik di Indonesia

Patung-patung Keagamaan Tertinggi di Indonesia

Meski memiliki beragam budaya, namun Filipina memiliki baju nasional (national clothes) yang berfungsi sebagai identitas nasional. Baju nasional bagi kaum pria (pinoy) adalah Barong Tagalog, yang merupakan kemeja berkerah berwarna putih kekuningan dengan bahan yang transparan. Barong Tagalog terbuat dari serat nanas yang dipintal. Pemakaian baju ini ada aturan khususnya, yakni harus dipadankan dengan celana hitam dan pemakaiannya tidak dimasukkan ke dalam celana.

Barong Tagalog dan Maria Clara (Terno)

Sementara baju nasional bagi wanita (pinay) adalah baju Maria Clara atau juga biasa disebut terno. Ciri khas Maria Clara adalah sisi bahu yang menggembung dan membentuk seperti sayap kupu-kupu. Baju Maria Clara sangat dipengaruhi oleh budaya Spanyol yang pernah menjajah Filipina. 

Hal ini hampir sama dengan Indonesia, dimana kemeja batik dan kebaya menjadi pakaian tradisional yang sering dipakai untuk acara dan kegiatan tertentu. Meski demikian, di Indonesia tidak ada aturan resmi dan khusus terkait penggunaan batik dan kebaya. Ditambah, semua provinsi di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing.

12. Logo dan Maskot SEA GAMES yang sama-sama dikritik

Yang baru-baru terjadi belakangan ini adalah penyelenggaraan pesta olahraga bangsa Asia Tenggara (SEA GAMES) 2019 di Filipina yang dikritik khalayak. Dari banyaknya kritik (mulai dari venue yang belum siap hingga makanan yang tidak layak), kritik paling tajam ditujukan pada logo SEA GAMES 2019 yang dianggap 'tidak niat' dan 'asal-asalan'. Padahal, panitia berdalih bahwa logo tersebut merepresentasikan 11 lingkaran yang tersusun sedemikian rupa hingga menyerupai kepulauan Filipina. 

Logo Sea Games 2019 yang dikiritik tidak niat dan asal-asalan

Masyarakat pun membandingkan logo SEA GAMES 2005 yang dianggap jauh lebih baik dan merepresentasikan budaya khas Filipina. Waktu itu, logo SEA GAMES 2005 mengambil tema topeng dari Masskara Festival, sebuah festival yang diadakan di Kota Bacolod, Kepulauan Visayas. 

Logo SEA GAMES 2005

Hal yang sama juga terjadi pada penyelenggaraan SEA GAMES 2011 di Indonesia (Jakarta dan Palembang). Kala itu, panitia penyelenggara memilih hewan endemik nusantara, Komodo, sebagai maskot SEA GAMES 2011. Sepasang komodo itu diberi nama Modo dan Modi.

Modo dan Modi, yang dianggap lebih mirip cicak ketimbang komodo

Alih-alih bergambar komodo, maskot ini malah dikritik mirip kadal atau cicak. Salah satu yang menyebabkan maskot ini dianggap lebih mirip cicak atau kadal adalah tubuhnya yang berwarna terang. Padahal yang kita ketahui, kulit komodo berwarna gelap keabuan. 

Indonesia nyaris mengulangi kesalahan serupa pada penyelenggaraan Asian Games 2018. Waktu itu, Drawa, yang merupakan gambaran burung cendrawasih, nyaris menjadi maskot resmi. Alih-alih menggambarkan burung cendrawasih, maskot Drawa justru dibilang lebih mirip ayam jago. 

13. Yang Membedakan Indonesia dan Filipina adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduknya

Mayoritas Penduduk Filipina beragama Katolik

Sepertinya, yang membedakan Filipina dan Indonesia hanyalah soal agama. Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, sementara mayoritas penduduk Filipina memeluk Agama Katolik. Sangat mudah untuk menemukan gereja di Manila. Namun di Jakarta, hampir di setiap jalan dapat ditemukan masjid dengan mudahnya.

Di Indonesia, beberapa festival dan upacara tradisonal banyak yang berafiliasi ke agama Islam. Sebut saja Sekaten (upacara untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW), Dugderan (festival khas masyarakat Semarang untuk menyambut Bulan Ramadan), Legenonan (tradisi masyarakat Jawa untuk bersyukur atas melimpahnya hasil panen), sampai Tabot (upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan Hasan dan Husein, cucu Nabi Muhammad SAW).

Festival Tabot di Bengkulu

Sementara di Filipina, beberapa festival dan upacara banyak yang berafiliasi ke agama Katolik, seperti Pesta Santo Nino de Cebu/Sinulog Festival (prosesi penghormatan terhadap Santo Nino/ Yesus dalam rupa kanak-kanak di Kota Cebu), Salubong sa Angono (festival untuk memperingati pertemuan Yesus yang telah bangkit dengan Bunda Maria dan Maria Magdalena), Black Nazareno (prosesi mengarak patung Yesus berwarna hitam di Kota Manila), hingga Festival Pagoda (pesta rakyat yang diadakan untuk menghormati Salib Suci Wawa/Krus sa Wawa di Kota Bulacan).

Festival Black Nazareno di Kota Manila

Itulah kiranya kemiripan antara Indonesia dengan Filipina. Selain poin-poin di atas, kira-kira apa lagi ya kemiripan kedua negara ini?